Sunday, January 16, 2005

Memadukan Dua Hati

Selintas membaca judul di atas mungkin ungkapan tersebut biasa digunakan pada dua orang yang akan menjalin janji dalam ikatan pernikahan. Tapi, dalam tulisan sederhana ini, saya ingin menceritakan antara Azzam dan Emiko, anak yang sehari2 menemani di rumah.
keduanya hanya terpaut 1.5 tahun, kondisi menjelang dilahirkan pun masing2 memiliki kejadin menarik dan menegangkan. Si kakak, hampir dilahirkan saat perjalanan menuju rumah sakit. Di mizonokuchi eki, hampir-hampir saat keluar dari densha, saya sudah tidak dapat melangkahkan kaki, padahal densha melaju cepat persisdi belakang tubuh. Si Adik, dilahirkan saat suami pergi bertugasdan orangtua yang datang untuk menemani, besok pagi harus pergi menemui adikdi lain pulau. Alhamdulillah semua dilahirkan dalam rentang 3 - 5 jam hingga semuaorang2 terdekat bisa langsung menyaksikan saat2 yang menegangkan dan berlalu denganselamat.
Kini, saat yang baru kembali ke rumah, ada perasaan khawatir, takut muncul rasa cemburudari si kakak. Merinding, saat mendengar seorang kakak tega membunuh adiknya karena rasa cemburu akibat salah orang tua. Karenanya, berhati-hati saya bersikap, sehingga bersikap lebihmemperhatikan kakak daripada adik. Dari segi perasaan, kakak yang sudah 1.6 th dan memang butuhperhatian banyak. Saat bermain, saat makan bahkan menjelang tidur. Tentunya berusahatidak mengabaikan si adik. Saat disusuin, saat mulai mengoceh, menangis, saat ingin dilihatatau ingin digendong.
Hampir 3 bulan terlewati bersama, Azzam terlihat mulai memahami keberadaan Emiko. Terlepas dari baby car yang selama hampir 1.3 tahun menemaninya kemanapun pergi dijalaninyasedikit demi sedikit. Kini berjalan dan berlari-lari menjadi kesenangannya saat diajak keluar. Jalan menanjak atau menurun dilaluinya.Tentunya saat lelah dia pun ungkapkan dengan mogok jalan. Abinya pun segera menggendongnya.
Di rumah, sesekali baby box diguncang-guncang saat Azzam meminta perhatian. Emiko, hanya menolehdan mungkin mengira mengajak bermmain. Saat ditidurkan di futon, kakak dengan hati-hati menghindariagar adik tidak terinjak, alhamdulillah.Semoga Azzam-kun, Emiko-chan kalian menjadi kakak-adik yangsaling menyayangi, saling tolong menolong dalam kebaikan, semoga Allah SWT memadukan hati kalian berdua.Semoga kalian menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, amin.
umminya Azzam dan Emiko,Nara 29 Desember 2004.




No comments: